Sejarah Penemuan Teh dan Teh Melati serta Proses Pembuatan Teh Tubruk

2:09 AM

Sejarah Penemuan Teh

Sumber: Dokumen PT. Gunung Slamat

Kaisar Shennong (Penemu teh). Sumber: http://www.china.org.cn

Konon, teh ditemukan oleh Kaisar Shennong yang hidup sekitar tahun 2737 sebelum Masehi. Ketika sang Kaisar merebus air dibawah pohon, ada beberapa helai daun yang jatuh kedalam rebusan air tersebut akibat hembusan angin. Kemudian, sang Kaisar pun meminum air rebusan tersebut dan merasa bahwa air yang diminumnya lebih enak daripada air putih biasa dan badan menjadi lebih segar setelah meminumnya. Daun tersebut kemudian dikenal sebagai daun teh dan disebarluaskan melalui pertukaran kebudayaan dengan menelusuri Jalur Sutera pada masa Dinasti Han, Tang, Song dan Yuan. Adapun tanaman teh mulai diperkenalkan di Indonesia sejak tahun 1686 sebagai tanaman hias oleh orang Belanda bernama Dr. Andreas Cleyer. Pada masa pemerintahan Gurbenur Van den Bosch tahun 1828 (penjajahan Belanda), tanaman teh menjadi salah satu tanaman yang harus ditanam oleh rakyat melalui politik tanam paksa (Cultuurstelsel).

Perkebunan teh di zaman penjajahan Belanda. Sumber: teanology.files.wordpress.com

Penemuan Teh Melati di Indonesia

Dahulu, daun teh hasil tanam paksa di Indonesia yang berkualitas baik diambil oleh para penjajah dari Belanda dan diperdagangkan ke para bangsawan. Sementara daun teh yang hasilnya buruk diberikan kepada rakyat kecil. Agar rasa daun teh tetap enak untuk dinikmati, para rakyat pun mencari cara dan ditemukanlah bahwa penambahan bunga melati membuat teh menjadi nikmat rasanya. Dengan demikianlah teh melati menjadi sangat terkenal di Indonesia.

Proses pembuatan teh tubruk di PT. Gunung Slamat

1. Pengeringan
Daun teh yang dipanen langsung dikeringkan sebelum dibawa ke pabrik agar tidak keburu layu sebelum diproses. Sesampai di pabrik, teh dikeringkan lagi untuk membentuk warna dan aroma khas teh. Pengeringan dilakukan menggunakan suhu 100-120 oC selama 40-45 menit. Warna teh akan semakin baik semakin lama pengeringan, tetapi senyawa didalamnya juga semakin hilang.

2. Pembaceman
Pembaceman adalah proses dimana daun teh yang telah kering ditambahkan air untuk mengurangi reaksi eksoterm teh saat kontak dengan bunga pada proses pewangian, sehingga bunga tidak rusak dan kehilangan aromanya. Reaksi eksoterm adalah panas yang dihasilkan oleh suatu proses pemanasan sehingga panas berpindah dari sistem ke lingkungan.

3. Pewangian
Pada proses ini, bunga melati dan bunga gambir dicampurkan kedalam daun teh.

4. Pengeringan
Pengeringan setelah pewangian ini dilakukan untuk menghilangkan kadar air didalam teh.

5. Pengemasan
Pengemasan teh di PT. Gunung Slamat dilakukan dengan 2 cara, yaitu cara tradisional dan modern. Pengemasan tradisional dilakukan untuk mengemas teh tubruk dengan cara nyontong dari bungkus berukuran kecil hingga berukuran besar dan mayoritas dilakukan oleh ibu-ibu. Sementara pengemasan modern dilakukan untuk membungkus teh celup menggunakan mesin dengan kecepatan 100 hingga 300 kantong per menit.

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Like us on Facebook

-

Flickr Images