Supply Chain Management (SCM) vs Green Supply Chain Management (GSCM)

8:17 AM

Supply Chain Management (SCM) adalah tugas untuk mengintegrasikan organisasi-organisasi dalam rantai pasok, dan mengkoordinasikan materi, informasi, serta aliran keuangan untuk memenuhi permintaan konsumen yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing rantai pasok secara keseluruhan. Manajemen rantai pasok meliputi pengadaan bahan mentah dari supplier, kegiatan operasional perusahaan meliputi produksi, dan distribusi produk kepada konsumen. Pada perkembangannya, masalah lingkungan menjadi hal yang sangat diperhatikan oleh masyarakat dewasa ini. Karenanya, munculah praktik Green Supply Chain Manajemen (GSCM) yang memperhatikan dampak yang ditimbulkan aktivitas rantai pasok terhadap lingkungan.

Penerapan praktik GSCM dibagi menjadi 2 macam, yaitu praktik pro-aktif dan re-aktif. 
  • Praktik pro-aktif = salah satu bentuk tindakan produsen untuk mendukung terlaksananya GSCM, meliputi:
    • Green purchasing practice
      • Praktik dimana bahan baku dipilih dan dibeli dari pemasok (supplier) yang telah memiliki kompetensi dalam persyaratan lingkungan, misalnya pemasok yang memiliki sertifikat ISO 14001.
    • Green manufacturing practice (eco-design)
      • Proses produksi menggunakan material yang efisien, berdampak rendah pada lingkungan, dan menghasilkan limbah atau polisi sesedikit mungkin pada praktiknya.
    • Green distribution
      • Praktik dimana distribusi barang yang dilakukan memberikan dampak atau menghasilkan polusi seminimal mungkin pada lingkungan.
    • Reverse logistics
      • Praktik dimana bahan-bahan yang masih dapat dimanfaatkan setelah pemakaian dikumpulkan dan digunakan kembali.
  • Praktik re-aktif = respon produsen terhadap perintah dari pihak yang berperan, seperti pemerintah dan/atau organisasi yang bersangkutan, meliputi:
    • Regulasi dan legislasi
      • Terdapat aturan yang mewajibkan produsen menerapkan GSCM

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Like us on Facebook

-

Flickr Images