BAHAN BAKU, PROSES, DAN PRODUK DALAM INDUSTRI MAKANAN
8:49 PM
Pada awal mula pembuatan suatu produk, dibutuhkan bahan baku/mentah yang dapat diperoleh dari sumber alam, seperti perkebunan, dari wilayah, swasta/ pemerintah, maupun rakyat. Misalnya, sawah merupakan tanah kecil dan bukan merupakan industri yang hasilnya dapat dijual langsung oleh tengkulak (pengumpul)/ koperasi/ BUMN (Bulog). Kemudian, setelah diperoleh bahan baku, bahan tersebut selanjutnya dapat diproses dengan cara sederhana, tradisional, maupun menggunakan teknologi canggih. Setelah selesai diproses, produk yang dihasilkan dapat dijual ke konsumen melalui pasar tradisional, toko, maupun groceries.
Adapun dalam riset pasar terdapat istilah "Tech Push" (Technology Push) yang menunjukkan kondisi bahwa suatu produk atau teknologi baru yang tidak dibutuhkan / diminta oleh masyarakat tetapi dipaksakan kepada konsumen sehingga menjadi kebutuhan. Sebagai contoh, teknologi 4G yang sebelumnya tidak dibutuhkan masyarakat, sekarang menjadi kebutuhan. Selain itu, adapula istilah "Market Pull" yang menggambarkan pengembangan suatu teknologi atau alternatif baru dalam memproduksi produk untuk memenuhi permintaan atau kebutuhan pasar. Sebagai contoh, minyak goreng biasanya terbuat dari buah kelapa, sekarang dapat dibuat dari sabut kelapa.
- Generasi I: Bibit
- Contoh:
- Bibit kapas transgenik yang tidak disukai oleh hama penyerang kapas karena DNA benihnya disisipi oleh kromosom dari bakteri Bacillus turingiensis (ditakuti oleh hama karena dapat menyebabkan kematian hama tersebut) sehingga produksi kapas dapat meningkat hingga 6-9x.
- Kedelai impor transgenik
- Bibit padi hasil mutasi gen
- Varietas Unggul Tahan Wareng (VUTW), seperti PB 8; PB 45, dsb.
- Generasi II: Budidaya.
- Mulai dari menanam bibit, memakai pupuk, hingga panen.
- Generasi III: Pasca-panen.
- Pada generasi ini, bahan pangan diproses/ diolah, serta pengetahuan teknologi pangan diperlukan.
- Generasi IV: Sistem.
- Penggunaan mesin-mesin seperti CAM (Computer Audit Manufacturing).
BAHAN BAKU
Bahan baku/ bahan mentah memiliki sifat sebagai berikut:
- mudah/ cepat rusak (perishable)
- ketersediaan/ produksinya bergantung musim
- produktivitasnya sangat dipengaruhi cuaca
- bulky (tebal, besar, tidak dapat dilipat-lipat)
Karena bahan baku mudah rusak, maka terdapat hal-hal yang harus diperhatikan dalam menanganinya yang dijabarkan sebagai berikut:
- Pencucian:
- Pencucian memerlukan desain yang spesifik untuk suatu jenis bahan baku, yang berarti setiap jenis bahan baku memiliki cara pencucian yang berbeda-beda (bila menggunakan mesin, mesin yang digunakan untuk mencuci setiap jenis bahan juga berbeda-beda) tergantung karakteristik bahan tersebut.
- Sortasi
- Buah disortir berdasarkan ukuran menggunakan mesin; buah dipilih yang kualitasnya masih baik menggunakan alat deteksi warna.
Alat sortasi buah berdasarkan ukuran. Sumber: i.ytimg.com - Peeling
- Berbeda tergantung karakteristik bahan, contoh:
- Penimbangan
- Contoh: penggunaan "jembatan timbang" untuk menghitung selisih saat mobil masuk dan keluar pabrik.
Ilustrasi jembatan timbang. Sumber: https://fakta.news
- Penyimpanan, contoh:
- First in first out: bahan baku/ produk yang sudah lebih lama disimpan harus dipakai/ dijual terlebih dahulu, sementara bahan baku/ produk yang lebih baru diproduksi dipakai setelahnya.
- Pengaturan suhu, misal: penyimpanan ikan dibawah suhu 0 oC.
- Pengaturan Rh (kelembapan)
PROSES
Dari sudut pandang manajer, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam sektor produksi industri pangan ialah:
- Efisiensi tenaga kerja (sumber daya manusia), misalnya:
- Apakah industri ini merupakan industri padat karya atau bukan
- Berapa banyak tenaga kerja yang dibutuhkan untuk memproduksi 1 ton produk?
- Kelancaran proses produksi, misalnya:
- Ada sebuah saringan dalam pabrik yang setiap 2 minggu sekali bocor, sehingga simpanan besi seperti (suku cadang) stok baut dan sebagainya harus selalu tersedia / siap digunakan untuk menjamin kelancaran proses.
Adapun manajemen krisis diperlukan dalam setiap bagian di industri pangan. Manajemen krisis adalah pola penanganan sesuatu yang biasanya tidak terduga. Contoh kasus: Terjadi kematian akibat mengonsumsi susu yang diproduksi oleh suatu pabrik yang menyebabkan berita ini menjadi viral di media sosial. Manajemen krisis dibutuhkan untuk menangani kasus ini agar kembali ke kondisi semula.
PRODUK
- Pengemasan
- Diperlukan desain kemasan sesuai karakteristik produk agar produk tidak mudah rusak saat proses distribusi.
- Pemberian label pada kemasan:
- Keterangan pada label produk sangat berpengaruh terhadap penjualan. Komponen utama yang harus terdapat pada label produk adalah:
- Nama Produk
- Berat Produk (Netto)
- Kode Produksi
- Expired Date
- Komposisi (komponen tidak halal harus disebutkan bila ada)
- Nutrition Value, dll
- Pengangkutan
- Waktu distribusi seringkali diperhatikan karena kualitas produk dapat menurun seiring berjalannya waktu.
1 comments
Menjual berbagai macam jenis Chemical untuk cooling tower chiller, waste water treatment, Loundry oli ,dll untuk info lebih lanjut tentang produk ini bisa menghubungi saya di email tommy.transcal@gmail.com
ReplyDeleteTommy (081310849918)
Terima kasih